Selasa, 23 Februari 2016

PERANG DUNIA 2

Inilah Sejarah Perang Dunia II, Versi Lengkap
Kronologis Perang Dunia II
Perang Dunia II, secara resmi mulai berkecamuk
pada tanggal 1 September 1939 sampai tanggal
14 Agustus 1945. Meskipun demikian ada yang
berpendapat bahwa perang sebenarnya sudah
dimulai lebih awal, yaitu pada tanggal 1 Maret
1937 ketika Jepang menduduki Manchuria.
Sampai saat ini, perang ini adalah perang yang
paling dahsyat pernah terjadi di muka bumi.
Kurang lebih 50.000.000 (lima puluh juta) orang
tewas dalam konflik ini.
Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan
dimulai pada saat pendudukan Jerman di
Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan
berakhir pada tanggal 14 atau 15 Agustus 1945
pada saat Jepang menyerah kepada tentara
Amerika Serikat.
Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua: yaitu
Afrika, Asia dan Eropa.
Latar Belakang Perang Dunia II
Latar Belakang PD II:
Benito Mussolini di Italia mempelopori
gerakan fasvio de combatimento, dengan
cita-cita membentuk Italia Raya
Adolf Hitler, Jerman. Membentuk NAZI
Tenno Meiji, Jepang. Fasis Militer.
Jalannya perang:
1937, Italia menduduki Abessynia dan
Jerman menyerang Polandia, 1 Sept
1939.
Desember 1941, Jepang membom Pearl
Harbour.
UK & Perancis membantu Polandia
menghadapi Jerman.
AS terlibat menghadapi aliansi Jerman,
Italia, Jepang, setelah Pearl Harbour di
bom
Akhir Perang:
Sekutu mendaratkan pasukan di PAntai
Normandia, 6 Juni 1944
April 1945, ibukota Jerman yaitu Berlin
sudah dikepung oleh Uni Soviet
Jerman menyerah pada Sekutu, Mei 1955
Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Hiroshima
dan Nagasaki di bom atom oleh AS.
14 Agustus 1945, Jepang menyerah
tanpa syarat pada Sekutu
17 Juli-2 Agustus 1945 –> Konfrensi Postdam
Keputusannya
1. Jerman dibagi jadi Jerman Barat dan
Jerman Timur
2. Jerman harus membayar pampasan
perang
3. Angkatan perang Jerman dikurangi
4. Partai NAZI dihapus
5. Penjahat perang akan dihukum
8 September 1951–> Perjanjian San Francisco
Keputusannya:
1. Jepang diperintah oleh tentara
pendudukan AS
2. Jepang membayar pampasan perang
3. Daerah yang dikuasai Jepang
dikembalikan ke pemiliknya
4. Penjahat perang akan dihukum
Peta pihak Yang Terlibat Pada Perang Dunia II
Biru Tua=Pihak Poros Yang Sedang Menduduki
Wilayah
Biru Muda =Pihak Poros Yang Sedang Diduduki
Musuh Atau Bersekutu
Hijau Tua =Uni Soviet
Hijau Muda =Uni Soviet Yang Sedang Diduduki
Musuh
Merah = Sekutu
Merah Muda = Wilayah Sekutu Yang Diduduki
Musuh
Abu-abu =Wilayah Netral Yang Dipengaruhi
Amerika
Putih= Netral
Pihak yang terlibat dalam Perang Dunia II
Tanggal :1 September 1939 – 2 September 1945
Lokasi : Eropa, Pasifik, Asia Tenggara, Timur
Tengah, Mediterania dan Afrika.
Hasil : Kemenangan sekutu, munculnya Amerika
Serikat dan Uni Soviet sebagai negara adidaya,
terbentuknya blok-blok yang menjurus ke Perang
Dingin, mulai lepasnya negara-negara jajahan
Eropa.
Pihak Yang terlibat:
Blok Poros (AXIS)
1. Nazi Jerman : Adolf Hitler
2. Italia : Benito Mussolini
3. Jepang : Hideki Tojo
Militer tewas: 8.000.000
Sipil tewas: 4.000.000
Total tewas: 12.000.000
Negara-negara Poros (AXIS) adalah negara-
negara yang menentang pihak Sekutu selama
Perang Dunia II.
Ada 3 negara utama dalam kekuatan poros yaitu;
Nazi Jerman, Italia dan Kekaisaran Jepang. Pada
puncak kejayaan mereka, Kekuatan Poros
menguasai dominasi daerah yang sangat luas di
Eropa, Asia, Afrika dan Oseania/Pasifik. Tetapi
Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan
mereka. Seperti pihak Sekutu, keanggotaan
Negara-negara Poros tidak tetap, dan beberapa
negara bergabung dan kemudian meninggalkan
Negara-negara Poros selama perang berlangsung.
Anggota Negara-negara Poros minoritas:
1. Bulgaria, Hongaria, Yugoslavia, Finlandia,
Thailand, Rumania
2. Negara Boneka Jepang:
Manchukuo, Mengjiang (bagian wilayah di
Mongolia], Nanking (bagian wilayah di
Tiongkok), Burma, Filipina, dan India
3. Negara boneka Italia:
Albania dan Ethiopia
4. Negara boneka Jerman
Serbia
5. Negara lainnya yang berkoalisi
Spanyol dan Denmark
6. Bekas anggota
Uni Soviet, Berdiri sendiri/memihak Sekutu
pada 1941.
Negara Sekutu:
1. Britania Raya : Winston Churchill
2. Uni Soviet : Joseph Stalin
3. Amerika Serikat : Franklin Roosevelt
4. Republik China : Chiang Kai-Shek
Militer tewas: 17.000.000
Sipil tewas: 33.000.000
Total tewas: 50.000.000
Blok Sekutu pada Perang Dunia II adalah negara-
negara yang berperang bersama melawan Blok
Poros (Jerman, Italia, dan Jepang) dari 1939
sampai 1945.
Anggota Sekutu
1. Setelah penyerangan Jerman ke Polandia
(1939)
Polandia, Britania Raya (termasuk Kerajaan
India & Negara Koloni), Perancis, Australia,
Selandia Baru, Nepal, Afrika Selatan, Kanada
2. Setelah berakhirnya perang Poni (1940)
Norwegia, Belgia, Luksemburg, Belanda,
Yunani, Kerajaan Yugoslavia, Uni Soviet, Tannu
Tuva
3. Setelah pengeboman Pearl Harbor (1941)
Panama, Kosta Rika, Republik Dominika, El
Salvador, Haiti, Honduras,
Nikaragua, Amerika Serikat, China, Guatemala,
Kuba, Cekoslowakia
4. Setelah pembentukan Perserikatan Bangsa-
Bangsa (1942)
Meksiko, Brasil, Ethiopia, Irak, Bolivia, Iran,
Italia, Kolombia, Liberia
5. Setelah D-Day (1944)
Romania, Bulgaria, San Marino, Albania,
Hungaria, Bahawalpur, Ekuador, Paraguay,
Peru, Uruguay, Venezuela, Turki, Arab Saudi,
Argentina, Chile
6. Setelah pengeboman Hiroshima (1945)
Mongolia
Perkiraan jumlah korban tewas Perang Dunia II
*Indonesia di urutan No. 5 dengan korban 4 Juta
tewas
1. Uni Soviet = 23,200,000
2. Cina = 10,000,000
3. Jerman = 7,500,000
4. Polandia = 5,600,000
5. Indonesia = 4,000,000
6. Jepang = 2,600,000
7. India = 1,587,000
8. Yugoslavia = 1,027,000
9. Perancis Indochina = 1,000,000
10. Rumania = 841,000
11. Hungaria = 580,000
12. Perancis = 562,000
13. Italia = 459,500
14. U.K = 450,400
15. Amerika Serikat = 418,500
16. Cekoslowakia = 365,000
17. Lithuania = 353,000
18. Yunani = 300,000
19. Latvia = 227,000
20. Belanda = 205,900
21. Ethiopia = 205,000
22. Dll
Indonesia merupakan negara dengan korban
terbanyak nomor 5 di dunia
Perang Dunia II, secara resmi mulai berkecamuk
pada tanggal 1 September 1939 sampai tanggal
14 Agustus 1945. Meskipun demikian ada yang
berpendapat bahwa perang sebenarnya sudah
dimulai lebih awal, yaitu pada tanggal 1 Maret
1937 ketika Jepang menduduki Manchuria.
Berikut inilah data pertempuran dan peristiwa
penting di setiap benua.
Perang Dunia II di Benua Asia
Hideki Toji
1937: Perang Sino-Jepang (1937-1945)
Konflik perang mulai di Asia beberapa tahun
sebelum pertikaian di Eropa. Jepang telah
menginvasi China pada tahun 1931, jauh sebelum
Perang Dunia II dimulai di Eropa. Pada 1 Maret,
Jepang menunjuk Henry Pu Yi menjadi kaisar di
Manchukuo, negara boneka bentukan Jepang di
Manchuria. Pada 1937, perang telah dimulai
ketika Jepang mengambil alih Manchuria.
1940: Jajahan Perancis Vichy
Pada 1940, Jepang menduduki Indochina Perancis
(kini Vietnam) sesuai persetujuan dengan
Pemerintahan Vichy meskipun secara lokal
terdapat kekuatan Perancis Bebas (Free French),
dan bergabung dengan kekuatan Poros Jerman
dan Italia. Aksi ini menguatkan konflik Jepang
dengan Amerika Serikat dan Britania Raya yang
bereaksi dengan boikot minyak.
1941: Serangan udara terhadap USS West
Virginia dan USS Tennessee di Pearl Harbor.
Pada 7 Desember 1941, pesawat Jepang
dikomandoi oleh Laksamana Madya Chuichi
Nagumo melaksanakan serangan udara kejutan
terhadap Pearl Harbor, pangkalan angkatan laut
AS terbesar di Pasifik. Pasukan Jepang
menghadapi perlawanan kecil dan menghancurkan
pelabuhan tersebut. AS dengan segera
mengumumkan perang terhadap Jepang.
Bersamaan dengan serangan terhadap Pearl
Harbor, Jepang juga menyerang pangkalan udara
AS di Filipina. Setelah serangan ini, Jepang
menginvasi Filipina, dan juga koloni-koloni Inggris
di Hong Kong, Malaya, Borneo dan Birma, dengan
maksud selanjutnya menguasai ladang minyak
Hindia Belanda. Seluruh wilayah ini dan daerah
yang lebih luas lagi, jatuh ke tangan Jepang
dalam waktu beberapa bulan saja. Markas
Britania Raya di Singapura juga dikuasai, yang
dianggap oleh Churchill sebagai salah satu
kekalahan dalam sejarah yang paling memalukan
bagi Britania.
1942: Invasi Hindia-Belanda
Penyerbuan ke Hindia Belanda diawali dengan
serangan Jepang ke Labuan, Brunei, Singapura,
Semenanjung Malaya, Palembang, Tarakan dan
Balikpapan yang merupakan daerah-daerah
sumber minyak. Jepang sengaja mengambil taktik
tersebut sebagai taktik gurita yang bertujuan
mengisolasi kekuatan Hindia Belanda dan
Sekutunya yang tergabung dalam front ABDA
(America), British (Inggris), Dutch (Belanda),
(Australia) yang berkedudukan di Bandung.
Serangan-serangan itu mengakibatkan
kehancuran pada armada laut ABDA khususnya
Australia dan Belanda.
Jepang mengadakan serangan laut besar-besaran
ke Pulau Jawa pada bulan Februari-Maret 1942
dimana terjadi Pertempuran Laut Jawa antara
armada laut Jepang melawan armada gabungan
yang dipimpin oleh Laksamana Karel Doorman.
Armada Gabungan sekutu kalah dan Karel
Doorman gugur.
Jepang menyerbu Batavia (Jakarta) yang
akhirnya dinyatakan sebagai kota terbuka,
kemudian terus menembus Subang dan berhasil
menembus garis pertahanan Lembang-Ciater,
kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan
Sekutu-Hindia Belanda. Sementara di front Jawa
Timur, tentara Jepang berhasil menyerang
Surabaya sehingga kekuatan Belanda ditarik
sampai garis pertahanan Porong.
Terancamnya kota Bandung yang menjadi pusat
pertahanan dan pengungsian membuat panglima
Hindia Belanda Letnan Jendral Ter Poorten
mengambil inisiatif mengadakan perdamaian.
Kemudian diadakannya perundingan antara
Tentara Jepang yang dipimpin oleh Jendral
Hitoshi Imamura dengan pihak Belanda yang
diwakili Letnan Jendral Ter Poorten dan Gubernur
Jendral jhr A.W.L. Tjarda van Starkenborgh
Stachouwer. Pada Awalnya Belanda bermaksud
menyerahkan kota Bandung namun tidak
mengadakan kapitulasi atau penyerahan
kekuasaan Hindia Belanda kepada Pihak Jepang.
Namun setelah Jepang mengancam akan
mengebom kota Bandung akhirnya Jendral Ter
Poorten setuju untuk menyerah tanpa syarat
kepada Jepang.
1942: Laut Coral, Port Moresby, Midway,
Guadalcanal
Pada Mei 1942, serangan laut terhadap Port
Moresby, Papua Nugini digagalkan oleh pasukan
Sekutu dalam Perang Laut Coral. Kalau saja
penguasaan Port Moresby berhasil, Angkatan Laut
Jepang dapat juga menyerang Australia. Ini
merupakan perlawanan pertama yang berhasil
terhadap rencana Jepang dan pertarungan laut
pertama yang hanya menggunakan kapal induk.
Sebulan kemudian invasi Atol Midway dapat
dicegah dengan terpecahnya pesan rahasia
Jepang, menyebabkan pemimpin Angkatan Laut
AS mengetahui target berikut Jepang yaitu Atol
Midway. Pertempuran ini menyebabkan Jepang
kehilangan empat kapal induk yang industri
Jepang tidak dapat menggantikannya, sementara
Angkatan Laut AS kehilangan satu kapal induk.
Kemenangan besar buat AS ini menyebabkan
Angkatan Laut Jepang kini dalam posisi bertahan.
Pendaratan AS di Pasifik, Agustus 1942-Agustus
1945
Para pemimpin Sekutu telah setuju mengalahkan
Nazi Jerman adalah prioritas utama masuknya
Amerika ke dalam perang. Namun pasukan AS
dan Australia mulai menyerang wilayah yang
telah jatuh, Pada 7 Agustus 1942 Pulau
Guadalcanal diserang oleh Amerika Serikat. dan
awal September, selagi perang berkecamuk di
Guadalcanal, sebuah serangan amfibi Jepang di
timur New Guinea dihadapi oleh pasukan
Australia dalam Teluk Milne, dan pasukan darat
Jepang menderita kekalahan meyakinkan yang
pertama. Di Guadalcanal, pertahanan Jepang
runtuh pada Februari 1943.
1943–45: Serangan Sekutu di Asia dan Pasifik
Pasukan Australia and AS melancarkan kampanye
yang panjang untuk merebut kembali bagian yang
diduduki oleh Pasukan Jepang di Kepulauan
Solomon, New Guinea dan Hindia Belanda, dan
mengalami beberapa perlawanan paling sengit
selama perang. Seluruh Kepulauan Solomon
direbut kembali pada tahun 1943, New Britain dan
New Ireland pada tahun 1944. Pada saat Filipina
sedang direbut kembali pada akhir tahun 1944,
Pertempuran Teluk Leyte berkecamuk, yang
disebut sebagai perang laut terbesar sepanjang
sejarah. Serangan besar terakhir di area Pasifik
barat daya adalah kampanye Borneo pertengahan
tahun 1945, yang ditujukan untuk mengucilkan
sisa-sisa pasukan Jepang di Asia Tenggara, dan
menyelamatkan tawanan perang Sekutu.
Kapal selam dan pesawat-pesawat Sekutu juga
menyerang kapal dagang Jepang, yang
menyebabkan industri di Jepang kekurangan
bahan baku. Bahan baku industri sendiri
merupakan salah satu alasan Jepang memulai
perang di Asia. Keadaan ini semakin efektif
setelah Marinir AS merebut pulau-pulau yang
lebih dekat ke kepulauan Jepang.
Tentara Nasionalis China (Kuomintang) dibawah
pimpinan Chiang Kai-shek dan Tentara Komunis
China dibawah Mao Zedong, keduanya sama-
sama menentang pendudukan Jepang terhadap
China, tetapi tidak pernah benar-benar bersekutu
untuk melawan Jepang. Konflik kedua kekuatan
ini telah lama terjadi jauh sebelum Perang Dunia
II dimulai, yang terus berlanjut, sampai batasan
tertentu selama perang, walaupun lebih tidak
kelihatan.
1945: Iwo Jima, Okinawa, bom atom, penyerahan
Jepang
Bom atom berjulukan Fat Man, menimbulkan
cendawan asap di atas kota Nagasaki, Jepang.
Perebutan pulau-pulau seperti Iwo Jima dan
Okinawa oleh pasukan AS menyebabkan
Kepulauan Jepang berada dalam jangkauan
serangan laut dan udara Sekutu. Diantara kota-
kota lain, Tokyo dibom bakar oleh Sekutu, dimana
dalam penyerangan awal sendiri ada 90.000
orang tewas akibat kebakaran hebat di seluruh
kota. Jumlah korban yang tinggi ini disebabkan
oleh kondisi penduduk yang padat di sekitar
sentra produksi dan konstruksi kayu serta kertas
pada rumah penduduk yang banyak terdapat di
masa itu. Tanggal 6 Agustus 1945, bomber B-29
“Enola Gay” yang dipiloti oleh Kolonel Paul
Tibbets, Jr. melepaskan satu bom atom Little Boy
di Hiroshima, yang secara efektif menghancurkan
kota tersebut.
Pada tanggal 8 Agustus 1945, Uni Soviet
mendeklarasikan perang terhadap Jepang, seperti
yang telah disetujui pada Konferensi Yalta, dan
melancarkan serangan besar terhadap Manchuria
yang diduduki Jepang (Operasi Badai Agustus).
Tanggal 9 Agustus 1945, bomber B-29 “Bock’s
Car” yang dipiloti oleh Mayor Charles Sweeney
melepaskan satu bom atom Fat Man di Nagasaki.
Surat penyerahan diri Jepang kepada Sekutu
Kombinasi antara penggunaan bom atom dan
keterlibatan baru Uni Soviet dalam perang
merupakan faktor besar penyebab menyerahnya
Jepang, walaupun sebenarnya Uni Soviet belum
mengeluarkan deklarasi perang sampai tanggal 8
Agustus 1945, setelah bom atom pertama
dilepaskan. Jepang menyerah tanpa syarat pada
tanggal 14 Agustus 1945, menanda tangani surat
penyerahan pada tanggal 2 September 1945
diatas kapal USS Missouri di teluk Tokyo.
Peta ASIA 1941
Peta ASIA 1941
Perang Dunia II di Benua Afrika dan Timur
Tengah
“Kami akan menaklukkan. Orang-orang dari Italia,
untuk senjata! Tunjukkan kegigihan, keberanian
Anda, Anda layak.” Diktator fasis Italia, Benito
Mussolini,
Ketika Italia menyatakan perang terhadap
Britania dan Perancis pada Juni 1940 yang secara
langsung membawa konflik ke Afrika
Berikut inilah data pertempuran dan peristiwa
penting di benua Afrika
Perang Dunia II di Benua Afrika dan Timur Tengah
1940: Mesir dan Somaliland
Pertempuran di Afrika Utara bermula pada 1940,
ketika sejumlah kecil pasukan Inggris di Mesir
memukul balik serangan pasukan Italia dari Libya
yang bertujuan untuk merebut Mesir terutama
Terusan Suez yang vital. Tentara Inggris, India,
dan Australia melancarkan serangan balik dengan
sandi Operasi Kompas (Operation Compass), yang
terhenti pada 1941 ketika sebagian besar pasukan
Persemakmuran (Commonwealth) dipindahkan ke
Yunani untuk mempertahankannya dari serangan
Jerman. Tetapi pasukan Jerman yang belakangan
dikenal sebagai Korps Afrika di bawah pimpinan
Erwin Rommel mendarat di Libya, melanjutkan
serangan terhadap Mesir.
1941: Suriah, Lebanon, Korps Afrika merebut
Tobruk
Pada Juni 1941 Angkatan Darat Australia dan
pasukan Sekutu menginvasi Suriah dan Lebanon,
merebut Damaskus pada 17 Juni. Di Irak, terjadi
penggulingan kekuasaan atas pemerintah yang
pro-Inggris oleh kelompok Rashid Ali yang pro-
Nazi. Pemberontakan didukung oleh Mufti Besar
Yerusalem, Haji Amin al-Husseini. Oleh karena
merasa garis belakangnya terancam, Inggris
mendatangkan bala bantuan dari India dan
menduduki Irak. Pemerintahan pro-Inggris
kembali berkuasa, sementara Rashid Ali dan Mufti
Besar Yerusalem melarikan diri ke Iran. Namun
kemudian Inggris dan Uni Soviet menduduki Iran
serta menggulingkan shah Iran yang pro-Jerman.
Kedua tokoh Arab yang pro-Nazi di atas
kemudian melarikan diri ke Eropa melalui Turki, di
mana mereka kemudian bekerja sama dengan
Hitler untuk menyingkirkan orang Inggris dan
orang Yahudi. Korps Afrika dibawah Rommel
melangkah maju dengan cepat ke arah timur,
merebut kota pelabuhan Tobruk. Pasukan
Australia dan Inggris di kota tersebut berhasil
bertahan hingga serangan Axis berhasil merebut
kota tersebut dan memaksa Divisi Ke-8 (Eighth
Army) mundur ke garis di El Alamein.
1942: Pertempuran El Alamein Pertama dan
Kedua
Crusader tank Britania melewati Panzer IV
Jerman yang terbakar di tengah gurun
Pertempuran El Alamein Pertama terjadi di antara
1 Juli dan 27 Juli 1942. Pasukan Jerman sudah
maju ke yang titik pertahanan terakhir sebelum
Alexandria dan Terusan Suez. Namun mereka
telah kehabisan suplai, dan pertahanan Inggris
dan Persemakmuran menghentikan arah mereka.
Pertempuran El Alamein Kedua terjadi di antara
23 Oktober dan 3 November 1942 sesudah
Bernard Montgomery menggantikan Claude
Auchinleck sebagai komandan Eighth Army.
Rommel, panglima cemerlang Korps Afrika
Tentara Jerman, yang dikenal sebagai “Rubah
Gurun”, absen pada pertempuran luar biasa ini,
karena sedang berada dalam tahap penyembuhan
dari sakit kuning di Eropa. Montgomery tahu
Rommel absen. Pasukan Persemakmuran
melancarkan serangan, dan meskipun mereka
kehilangan lebih banyak tank daripada Jerman
ketika memulai pertempuran, Montgomery
memenangkan pertempuran ini.
Sekutu mempunyai keuntungan dengan dekatnya
mereka ke suplai mereka selama pertempuran.
Lagipula, Rommel hanya mendapat sedikit atau
bahkan tak ada pertolongan kali ini dari
Luftwaffe, yang sekarang lebih ditugaskan dengan
membela angkasa udara Eropa Barat dan
melawan Uni Soviet daripada menyediakan
bantuan di Afrika Utara untuk Rommel. Setelah
kekalahan Jerman di El Alamein, Rommel
membuat penarikan strategis yang cemerlang ke
Tunisia. Banyak sejarawan berpendapat bahwa
berhasilnya Rommel pada penarikan strategis
Korps Afrika dari Mesir lebih mengesankan
daripada kemenangannya yang lebih awal,
termasuk Tobruk, karena dia berhasil membuat
seluruh pasukannya kembali utuh, melawan
keunggulan udara Sekutu dan pasukan
Persemakmuran yang sekarang diperkuat oleh
pasukan AS.
1942. Pertempuran Madagaskar
Tentara Britania mendarat di Tamatave pada Mei
1942.
Pertempuran Madagaskar adalah kampanye sekut
untuk merebut Madagaskar yang dikuasai
Perancis Vichy selama Perang Dunia II.
Pertempuran ini dimulai pada 5 Mei hingga 6
November 1942 dengan hasil kemenangan sekutu.
1942: Operasi Obor (Operation Torch), Afrika
Utara Perancis
Pasukan Sekutu mendarat, dalam serangan
bernama sandi Operasi Obor.
Untuk melengkapi kemenangan ini, pada 8
November 1942 dilancarkanlah Operasi Obor
(Operation Torch) dibawah pimpinan Jendral
Dwight Eisenhower. Tujuan utama operasi ini
adalah merebut kontrol terhadap Maroko dan
Aljazair melalui pendaratan simultan di
Casablanca, Oran, dan Aljazair, yang dilanjutkan
beberapa hari kemudian dengan pendaratan di
Bône, gerbang menuju Tunisia.
Pasukan lokal di bawah Perancis Vichy sempat
melakukan perlawanan terbatas, sebelum
akhirnya bersedia bernegosiasi dan mengakhiri
perlawanan mereka.
1943: Kalahnya Korps Afrika
Korps Afrika tidak mendapat suplai secara
memadai akibat dari hilangnya pengapalan suplai
oleh Angkatan Laut dan Angkatan Udara Sekutu,
terutama Inggris, di Laut Tengah. Kekurangan
persediaan ini dan tak adanya dukungan udara,
memusnahkan kesempatan untuk melancarkan
serangan besar bagi Jerman di Afrika. Pasukan
Jerman dan Italia terjepit diantara pergerakan
maju pasukan Sekutu di Aljazair dan Libia.
Pasukan Jerman yang sedang mundur terus
melakukan perlawanan sengit, dan Rommel
mengalahkan pasukan AS pada Pertempuran
Kasserine Pass sebelum menyelesaikan
pergerakan mundur strategisnya menuju garis
suplai Jerman. Dengan pasti, bergerak maju baik
dari arah timur dan barat, pasukan Sekutu
akhirnya mengalahkan Korps Afrika Jerman pada
13 Mei 1943 dan menawan 250.000 tentara Axis.
Setelah jatuh ke tangan Sekutu, Afrika Utara
dijadikan batu loncatan untuk menyerang Sisilia
pada 10 Juli 1943. Setelah merebut Sisilia,
pasukan Sekutu melancarkan serangan ke Italia
pada 3 September 1943. Italia menyerah pada 8
September 1943, tetapi pasukan Jerman terus
bertahan melakukan perlawanan. Roma akhirnya
dapat direbut pada 5 Juni 1944.
Operasi militer Perang Dunia II Di Benua Afrika
Kampanye Afrika Timur (Perang Dunia II)
(1941) Bendera Britania Raya British Raj Red
Ensign.svg — Serangan Angkatan Laut Inggris
terhadap Italia yang menguasai Daratan
Somalia-Inggris.
Operasi Camilla (1941) Bendera Britania Raya
— Operasi disinformasi Inggris untuk menutupi
tindakan terhadap Eritrea
Operasi Canned (1940) Bendera Britania Raya
— Pemboman di Banda Alula, daratan Somalia-
Italia, oleh Angkatan Laut Inggris.
Kampanye Afrika Timur (Perang Dunia II) Akhir
keberadaan Italia (1941) Bendera Britania
Raya British Raj Red Ensign.svg — Pendaratan
pasukan Inggris di Assab, Pelabuhan terakhir
Italia di Laut Merah
Pertempuran Madagaskar “Ironclad” (1942)
Bendera Britania Raya Bendera Afrika Selatan
— Pertempuran Madagaskar
Operasi Ancaman (1940) Bendera Britania
Raya Flag of Free France 1940-1944.svg —
Pertempuran laut, Pasukan Perancis dan
Serangan Inggris di Dakar, Perancis-Afrika
Barat (Senegal)
Operasi Pendukung (1941) Bendera Britania
Raya — Patroli laut lepas anti-kapal selam
Sekutu di Laut Madagaskar
Perang Dunia II di Benua Eropa
Salah satu foto bewarna Perang Dunia II yang
selamat dari 40 juta foto hitam putih lainnya.
Tampak di tengah-tengah Adolf Hitler.
1939: Invasi Polandia, Invasi Finlandia
Perang Dunia II mulai berkecamuk di Eropa
dengan dimulainya serangan ke Polandia pada 1
September 1939 yang dilakukan oleh Hitler
dengan gerak cepat yang dikenal dengan taktik
Blitzkrieg, dengan memanfaatkan musim panas
yang menyebabkan perbatasan sungai dan rawa-
rawa di wilayah Polandia kering yang
memudahkan gerak laju pasukan lapis baja
Jerman serta mengerahkan ratusan pembom tukik
yang terkenal Ju-87 Stuka. Polandia yang
sebelumnya pernah menahan Uni Soviet di tahun
1920-an saat itu tidak memiliki kekuatan militer
yang berarti. Kekurangan pasukan lapis baja,
kekurang siapan pasukan garis belakang dan
koordinasinya dan lemahnya Angkatan Udara
Polandia menyebabkan Polandia sukar memberi
perlawanan meskipun masih memiliki 100
pesawat tempur namun jumlah itu tidak berarti
melawan Angkatan Udara Jerman “Luftwaffe”.
Perancis dan kerajaan Inggris menyatakan perang
terhadap Jerman pada 3 September sebagai
komitment mereka terhadap Polandia pada pakta
pertahanan Maret 1939.
Setelah mengalami kehancuran disana sini oleh
pasukan Nazi, tiba tiba Polandia dikejutkan oleh
serangan Uni Soviet pada 17 September dari
timur yang akhirnya bertemu dengan Pasukan
Jerman dan mengadakan garis demarkasi sesuai
persetujuan antara Menteri Luar Negeri keduanya,
Ribentrop-Molotov. Akhirnya Polandia menyerah
kepada Nazi Jerman setelah kota Warsawa
dihancurkan, sementara sisa sisa pemimpin
Polandia melarikan diri diantaranya ke Rumania.
Sementara yang lain ditahan baik oleh Uni Soviet
maupun Nazi. Tentara Polandia terakhir
dikalahkan pada 6 Oktober.
Jatuhnya Polandia dan terlambatnya pasukan
sekutu yang saat itu dimotori oleh Inggris dan
Perancis yang saat itu dibawah komando
Jenderal Gamelin dari Perancis membuat Sekutu
akhirnya menyatakan perang terhadap Jerman.
Namun juga menyebabkan jatuhnya kabinet
Neville Chamberlain di Inggris yang digantikan
oleh Winston Churchill. Ketika Hitler menyatakan
perang terhadap Uni Soviet, Uni Soviet akhirnya
membebaskan tawanan perang Polandia dan
mempersenjatainya untuk melawan Jerman.
Invasi ke Polandia ini juga mengawali praktek-
praktek kejam Pasukan SS dibawah Heinrich
Himmler terhadap orang orang Yahudi.
Perang Musim Dingin dimulai dengan invasi
Finlandia oleh Uni Soviet, 30 November 1939.
Pada awalnya Finlandia mampu menahan
pasukan Uni Soviet meskipun pasukan Soviet
memiliki jumlah besar serta dukungan dari
armada udara dan lapis baja, karena Soviet
banyak kehilangan jendral-jendral yang cakap
akibat pembersihan yang dilakukan oleh Stalin
pada saat memegang tampuk kekuasaan
menggantikan Lenin. Finlandia memberikan
perlawanan yang gigih yang dipimpin oleh Baron
Carl Gustav von Mannerheim serta rakyat
Finlandia yang tidak ingin dijajah. Bantuan
senjata mengalir dari negara Barat terutama dari
tetangganya Swedia yang memilih netral dalam
peperangan itu. Pasukan Finlandia memanfaatkan
musim dingin yang beku namun dapat bergerak
lincah meskipun kekuatannya sedikit (kurang
lebih 300.000 pasukan). Akhirnya Soviet
mengerahkan serangan besar besaran dengan
3.000.000 tentara menyerbu Finlandia dan
berhasil merebut kota-kota dan beberapa wilayah
Finlandia. Sehingga memaksa Carl Gustav untuk
mengadakan perjanjian perdamaian.
Ketika Hitler menyerang Rusia (Uni Soviet), Hitler
juga memanfaatkan pejuang-pejuang Finlandia
untuk melakukan serangan ke kota St.
Petersburg.
1940: Invasi Eropa Barat, Republik-republik
Baltik, Yunani, Balkan
Dengan tiba-tiba Jerman menyerang Denmark
dan Norwegia pada 9 April 1940 melalui Operasi
Weserübung, yang terlihat untuk mencegah
serangan Sekutu melalui wilayah tersebut.
Pasukan Inggris, Perancis, dan Polandia mendarat
di Namsos, Andalsnes, dan Narvik untuk
membantu Norwegia. Pada awal Juni, semua
tentara Sekutu dievakuasi dan Norwegia-pun
menyerah.
Operasi Fall Gelb, invasi Benelux dan Perancis,
dilakukan oleh Jerman pada 10 Mei 1940,
mengakhiri apa yang disebut dengan “Perang
Pura-Pura” (Phony War) dan memulai
Pertempuran Perancis. Pada tahap awal invasi,
tentara Jerman menyerang Belgia, Belanda, dan
Luxemburg untuk menghindari Garis Maginot dan
berhasil memecah pasukan Sekutu dengan melaju
sampai ke Selat Inggris. Negara-negara Benelux
dengan cepat jatuh ke tangan Jerman, yang
kemudian melanjutkan tahap berikutnya dengan
menyerang Perancis. Pasukan Ekspedisi Inggris
(British Expeditionary Force) yang terperangkap di
utara kemudian dievakuasi melalui Dunkirk
dengan Operasi Dinamo. Tentara Jerman tidak
terbendung, melaju melewati Garis Maginot
sampai ke arah pantai Atlantik, menyebabkan
Perancis mendeklarasikan gencatan senjata pada
22 Juni dan terbentuklah pemerintahan boneka
Vichy.
Pada Juni 1940, Uni Soviet memasuki Latvia,
Lituania, dan Estonia serta menganeksasi
Bessarabia dan Bukovina Utara dari Rumania.
Jerman bersiap untuk melancarkan serangan ke
Inggris dan dimulailah apa yang disebut dengan
Pertempuran Inggris atau Battle of Britain, perang
udara antara AU Jerman Luftwaffe melawan AU
Inggris Royal Air Force pada tahun 1940
memperebutkan kontrol atas angkasa Inggris.
Jerman berhasil dikalahkan dan membatalkan
Operasi Singa Laut atau Seelowe untuk
menginvasi daratan Inggris. Hal itu dikarenakan
perubahan strategi Luftwaffe dari menyerang
landasan udara dan industri perang berubah
menjadi serangan besar-besaran pesawat
pembom ke London. Sebelumnya terjadi
pemboman kota Berlin yang ddasarkan
pembalasan atas ketidaksengajaan pesawat
pembom Jerman yang menyerang London. Alhasil
pilot peswat tempur Spitfire dan Huricane dapt
berisirahat. Perang juga berkecamuk di laut, pada
Pertempuran Atlantik kapal-kapal selam Jerman
(U-Boat) berusaha untuk menenggelamkan kapal
dagang yang membawa suplai kebutuhan ke
Inggris dari Amerika Serikat.
Pada 27 September 1940, ditanda tanganilah
pakta tripartit oleh Jerman, Italia, dan Jepang
yang secara formal membentuk persekutuan
dengan nama (Kekuatan Poros).
Benito Mussolini (kiri) dan Adolf Hitler
Italia menyerbu Yunani pada 28 Oktober 1940
melalui Albania, tetapi dapat ditahan oleh
pasukan Yunani yang bahkan menyerang balik ke
Albania. Hitler kemudian mengirim tentara untuk
membantu Mussolini berperang melawan Yunani.
Pertempuran juga meluas hingga wilayah yang
dikenal sebagai wilayah bekas Yugoslavia.
Pasukan NAZI mendapat dukungan dari sebagian
Kroasia dan Bosnia, yang merupakan konflik laten
di daerah itu sepeninggal Kerajaan Ottoman.
Namun Pasukan Nazi mendapat perlawanan
hebat dari kaum Nasionalis yang didominasi oleh
Serbia dan beberapa etnis lainnya yang dipimpin
oleh Josip Broz Tito. Pertempuran dengan kaum
Nazi merupakan salah satu bibit pertempuran
antar etnis di wilayah bekas Yugoslavia pada
dekade 1990-an.
1941: Invasi Uni Soviet
Operasi Barbarossa, invasi Uni Soviet dilakukan
oleh Jerman
Pertempuran Stalingrad
1944: Serangan Balik
Invasi Normandia (D-Day), invasi di Perancis oleh
pasukan Amerika Serikat dan Inggris, 1944
1945: Runtuhnya Kerajaan Nazi Jerman
Berkibarnya bendera Soviet diatas gedung
pemerintahan Nazi, Reinchstag, merupakan tanda
berakhirnya Perang Dunia II di Eropa.
Pada akhir bulan april 1945, ibukota Jerman yaitu
Berlin sudah dikepung oleh Uni Soviet dan pada
tanggal 1 Mei 1945, Adolf Hitler bunuh diri
bersama dengan istrinya Eva Braun didalam
bunkernya, sehari sebelumnya Adolf Hitler
menikahi Eva Braun, dan setelah mati memerintah
pengawalnya untuk membakar mayatnya. Setelah
menyalami setiap anggotanya yang masih setia.
Pada tanggal 2 Mei, Karl Dönitz diangkat menjadi
pemimpin menggantikan Adolf Hitler dan
menyatakan Berlin menyerah pada tanggal itu
juga. Disusul Pasukan Jerman di Italia yang
menyerah pada tanggal 2 juga. Pasukan Jerman
di wilayah Jerman Utara, Denmark dan Belanda
menyerah tanggal 4. Sisa pasukan Jerman
dibawah pimpinan Alfred Jodl menyerah tanggal 7
mei di Rheims, Perancis. Tanggal 8 Mei, penduduk
di negara-negara sekutu merayakan hari
kemenangan, tetapi Uni Soviet merayakan hari
kemenangan pada tanggal 9 Mei dengan tujuan
politik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar