Jumat, 25 Maret 2016

Karena SARANG SEMUT universitas Gajah Mada meraih emas pinnas 2011/ Because ANT NESTS Gajah Mada University won gold pinnas 2011/ لأن جامعة ANT أعشاش غاجامادا فاز بالميدالية الذهبية pinnas 2011

UGM
Raih Emas Pimnas 2011 karena Sarang Semut
Diunggah : Selasa, 26 Juli 2011 — Ika
Kategori :Liputan/Berita
Selama ini, tanaman sarang semut (Myrmecodia peden) banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk pengobatan. Tanaman epifit yang banyak dijumpai di derah Papua ini diyakini mampu mengatasi berbagai penyakit berat, seperti kanker, diabetes, hipertensi, lever, asam urat, dan jantung. Kenyataan tersebut cukup beralasan, apalagi setelah dilakukan berbagai penelitian ilmiah yang mampu membuktikan khasiat tanaman ini.
Penelitian juga dilakukan oleh sejumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arius Suwundo, Felicia Widyaputri, Marika Suwondo, dan Prenali Satmika membuktikan sarang semut mampu menghambat dan bahkan membunuh sel kanker. Selain mampu membuktikan khasiat sarang semut untuk pengobatan kanker, penelitian yang berjudul 'Myrmecodia Peden: Alternatif Kemoterapi Kanker Payudara dengan Efek Samping Minimal' juga berhasil mengantarkan keempat mahasiswa tersebut meraih medali emas pada Pimnas XXIV di Universitas Hasanuddin, Makassar, 19-21 Juli lalu.
Arius Suwondo mengatakan kepada wartawan bahwa mereka tergerak untuk meneliti tanaman sarang burung karena selama ini banyak dikonsumsi masyarakat dan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, salah satunya adalah kanker. Mereka kemudian mengkaji lebih dalam untuk mengetahui apakah tanaman ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengobati kanker dengan efek samping minimal, tidak seperti pada pengobatan kemoterapi yang menimbulkan sejumlah efek samping. ”Ide penelitian berawal dengan melihat pengobatan kanker dengan cara kemoterapi yang banyak menimbulkan penderita kanker melakukan drop out dan menghentikan terapi karena mengalami beberapa efek samping. Harapannya dengan pengobatan sarang semut, herbal, hasilnya bisa meminimalisir efek samping penderita kanker,” jelasnya di Fakultas Kedokteran UGM, Selasa (26/7).
Sarang semut diketahui mengandung flavanoid dan polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Selain itu, ia juga mengandung tokoferol dan alfa-tokoferol, zat dengan aktivitas anti oksidan tinggi yang mampu menghambat radikal bebas.
Disebutkan Arius, dari hasil uji sitotoksik diketahui adanya aktivitas terhadap sel kanker setelah direaksikan dengan ekstrak sarang semut. Ekstrak sarang semut terbukti mampu menghambat, bahkan membunuh sel kanker melalui mekanisme apoptosis, yaitu mematikan sel kanker dengan cara terprogram tanpa menimbulkan rasa sakit pada penderita. “Setelah melalui uji sitotoksis, dapat terlihat tanaman ini mampu menghambat dan bahkan mematikan sel kanker dengan mekanisme apoptosis, tidak memecahkan sel yang menimbulkan peradangan yang bisa membahayakan kesehatan pasien,” urainya.
Ditambahkan oleh Felicia Widyaputri, dengan dosis Inhibitory Consentration (IC) 50 sebesar 539,902 mikrogram/milliliter mampu menghambat hingga 50 persen pertumbuhan sel kanker. Saat dosis ekstrak sarang semut ditingkatkan dengan Effective Consentration (EC) 50 sebesar 1599,998 mikrogram/milliliter dapat membunuh sel kanker hingga 50 persen. “Ketika dosisnya meningkat, maka proses apoptosisnya juga meningkat, dengan EC 50 sebesar 1599,998 mikrogram/milliliter dapat membunuh sel kanker sampai angak 50 persen,” terang mahasiswi angkatan 2008 ini.
Penilitian yang dilakukan Arius dan kawan-kawan baru dilakukan secara in vitro (skala laboratorium) dan belum diujikan pada hewan ataupun manusia. “Dengan hasil penelitian yang menujukkan hasil positif tersebut, tidak menutup kemungkinan ke depan akan dicobakan ke hewan dan selanjutnya ke manusia. Namun, perlu dilakukan serangkaian pengujian lebih dalam lagi,” pungkasnya. (Humas UGM/Ika).


english league:
UGM
Pimnas Wins Gold Medal in 2011 because of the ants nest
Uploaded: Tuesday, July 26, 2011 - Ika
Category: Coverage / News
During this time, the plants anthill (Myrmecodia Peden) is widely used by the people of Indonesia for treatment. Epiphytic plants that are often found in Papua derah is believed to be able to cope with a variety of serious illnesses, such as cancer, diabetes, hypertension, liver, gout, and heart. The reality is quite reasonable, especially after many scientific studies that were able to prove the efficacy of this plant.
Research is also conducted by students from the Faculty of Medicine. Results of research conducted by Arius Suwundo, Felicia Widyaputri, Marika Suwondo, and Prenali Satmika prove anthill able to inhibit and even kill cancer cells. Besides being able to prove the efficacy of ant nests for the treatment of cancer, a study entitled 'Myrmecodia Peden: Alternative Breast Cancer Chemotherapy with Minimal Side Effects' also managed to deliver four students won a gold medal at XXIV Pimnas at Hasanuddin University, Makassar, July 19 to 21 last.
Arius Suwondo told reporters that they were moved to examine the bird's nest plant because during the many consumed by the public and believed to cure various diseases, one of which is cancer. They then examine more deeply to find out if this plant can be used as an alternative to treat cancer with minimal side effects, unlike chemotherapy which cause a number of side effects. â € ?? The idea of ​​the study begins by looking at the treatment of cancer by chemotherapy claiming many cancer patients did drop out and stop therapy because of side effects. The hope with the ant nest treatment, herbal, the results can minimize the side effects of cancer, â € ?? he explained at the Faculty of Medicine UGM, Tuesday (26/7).
Anthill known to contain flavonoids and polyphenols that act as antioxidants so it is good for cancer prevention. In addition, it also contains tocopherol and alpha-tocopherol, a substance with a high anti-oxidant activity that can inhibit free radicals.
Mentioned Arius, of the test results are known cytotoxic activity against cancer cells after treated with extracts of ant nests. Extract anthill proved able to inhibit, even kill cancer cells through apoptosis mechanism, which kill cancer cells by way of programmed without causing pain to the patient. â € œSetelah through cytotoxic test, can be seen this plant is able to inhibit and even kill cancer cells by apoptosis mechanism, does not solve the cells that cause inflammation that can harm the health of patients, â € ?? he explained.
Added by Felicia Widyaputri, with consentration Inhibitory dose (IC) 50 amounted to 539.902 micrograms / milliliter able to inhibit 50 percent growth of cancer cells. When a dose of ant nest extract enhanced with Effective consentration (EC) of 1599.998 50 micrograms / milliliter can kill cancer cells by 50 percent. â € œKetika the dose is increased, then the process of apoptosis is also increasing, with the EC amounted to 1599.998 50 micrograms / milliliter can kill cancer cells to angak 50 percent, â € ?? bright student 2008 class.
The studies were conducted Arius and his colleagues recently performed in vitro (laboratory scale) and have not been tested in animals or humans. â € œDengan research showing positive results, it is not possible in the future will be tested to the animals and then to humans. However, it should be done in a series of tests over again, â € ?? he concluded. (UGM / Ika).

العربية:
مادا
Pimnas يفوز بالميدالية الذهبية في عام 2011 بسبب عش النمل
تم تحميلها: الثلاثاء يوليو 26، 2011 - إيكا
الفئة: تغطية / أخبار
خلال هذا الوقت، والنباتات عش النمل (نملاوية بيدين) ويستخدم على نطاق واسع من قبل الشعب من اندونيسيا لتلقي العلاج. غالبا ما يعتقد النباتات النباتات الهوائية التي تم العثور عليها في بابوا درعة لتكون قادرة على التعامل مع مجموعة متنوعة من الأمراض الخطيرة، مثل السرطان والسكري وارتفاع ضغط الدم، والكبد، والنقرس، والقلب. والحقيقة هي معقولة جدا، خاصة بعد العديد من الدراسات العلمية التي كانت قادرة على إثبات فعالية هذا النبات.
هو البحث أيضا أجراه طلاب من كلية الطب. نتائج البحوث التي أجريت من قبل أريوس Suwundo، فيليسيا Widyaputri، ماريكا Suwondo، وPrenali Satmika إثبات قدرته عش النمل لمنع وحتى قتل الخلايا السرطانية. وبالإضافة إلى كونها قادرة على إثبات فعالية أعشاش النمل لعلاج السرطان، دراسة بعنوان "نملاوية بيدين: صدر البديل العلاج الكيميائي للسرطان مع الآثار الجانبية الحد الأدنى" أيضا تمكن من تحقيق فوز أربعة طلاب على الميدالية الذهبية في الرابع والعشرين Pimnas في جامعة حسن الدين، ماكاسار ، 19-21 يوليو الماضي.
أريوس Suwondo مراسلون الخسائر التي كانت قد تم نقلها إلى دراسة عش الطائر لمحطة لأن خلال العديد المستهلكة من قبل الجمهور ويعتقد لعلاج الأمراض المختلفة، واحدة من التي هو السرطان. وبعد ذلك دراسة أكثر عمقا لمعرفة ما إذا كان هذا النبات يمكن استخدامها كبديل لعلاج السرطان مع آثار جانبية أقل، على عكس العلاج الكيميائي والذي يسبب عددا من الآثار الجانبية. â € ؟؟ فكرة الدراسة تبدأ من خلال النظر في علاج السرطان عن طريق العلاج الكيميائي يدعي العديد من مرضى السرطان لم يتسرب ووقف العلاج بسبب الآثار الجانبية. على أمل مع العلاج عش النمل، يمكن العشبية، نتائج التقليل من الآثار الجانبية للسرطان، â € ؟؟ وأوضح في كلية الطب مادا، الثلاثاء (26/7).
تعرف عش النمل لتحتوي على مركبات الفلافونويد والبوليفينول التي تعمل كمضادات للاكسدة لذلك هو جيد للوقاية من السرطان. وبالإضافة إلى ذلك، كما أنه يحتوي على فيتامين إي وألفا توكوفيرول، وهي مادة مع ارتفاع النشاط المضادة للأكسدة التي يمكن أن تمنع الجذور الحرة.
المذكور أريوس، من نتائج الاختبار ومن المعروف أن النشاط السامة للخلايا ضد الخلايا السرطانية بعد تعامل مع مقتطفات من أعشاش النمل. استخراج عش النمل أثبت أنه قادر على كبح، حتى قتل الخلايا السرطانية من خلال آلية موت الخلايا المبرمج، والتي تقتل الخلايا السرطانية عن طريق المبرمج دون أن تسبب الألم للمريض. â € œSetelah من خلال اختبار السامة للخلايا، ويمكن رؤية هذا المصنع قادر على كبح وحتى قتل خلايا السرطان عن طريق آلية موت الخلايا المبرمج، لا يحل الخلايا التي تسبب الالتهابات التي يمكن أن تضر بصحة المرضى، â € ؟؟ وأوضح.
وأضاف فيليشيا Widyaputri، مع جرعة consentration المثبط (IC) 50 بلغت 539 902 ميكروغرام / ملليلتر قادرة على كبح نمو 50 في المئة من الخلايا السرطانية. عندما جرعة من خلاصة عش النمل معززة مع consentration الفعالة (EC) من 1599.998 50 ميكروغرام / ملليلتر يمكن أن تقتل الخلايا السرطانية بنسبة 50 في المئة. â € œKetika يتم زيادة الجرعة، ثم عملية موت الخلايا المبرمج في تزايد أيضا، مع صلت المفوضية الأوروبية إلى 1599.998 50 ميكروغرام / ملليلتر يمكن أن تقتل الخلايا السرطانية angak 50 في المئة، â € ؟؟ طالب مشرق في الدرجة 2008.
أجريت الدراسات أريوس وزملاؤه إجراء مؤخرا في المختبر (نطاق المختبر) والتي لم يتم اختبارها على الحيوانات أو البشر. بحث € œDengan نتائج إيجابية، فإنه من غير الممكن في وسيتم اختبار المستقبل لهذه الحيوانات ومن ثم على البشر. ومع ذلك، ينبغي أن يتم ذلك في سلسلة من الاختبارات تكرارا، â € ؟؟ وخلص. (مادا / إيكا)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar